Isra Mi’raj, Berikut Amalan Beserta Keutamaannya

Waktu Membaca:2 Menit, 37 Detik

NASIONAL – Peringatan hari Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw tahun ini jatuh pada Sabtu, 18 Febuari 2023 besok.

Ada beberapa amalan yang disyariatkan untuk dilaksanakan saat memasuki malam Isra Mi’raj.

Diantaranya, adalah ibadah puasa, sholat sunah dan berzikir.

Amalan itu bisa dilakukan mulai Jumat (17/2/2023) hari ini, sejak ba’da magrib, dimana merujuk kalender Kamariah akan memasuki tanggal 27 Rajab 1444 H.

Secara leksikal, Isra berarti perjalanan malam. Artinya itu adalah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad saw, dari Masjidilharam (Makkah) menuju Masjidilaqsa, (Baitulmaqdis).

Peristiwa tersebut terjadi sekitar Tahun 621 Masehi. Pada zaman itu, perjalanan yang sama menggunakan unta seharusnya memakan waktu selama satu bulan. Namun, Rosulullah saw, mampu menempuhnya hanya dalam satu malam.

Peristiwa kedua disebut Mikraj, yang bermakna harfiah ‘naik’. Dari Baitulmaqdis, Rosulullah saw, diperjalankan oleh Allah Swt, melewati langit ke 7, menuju Sidratul Muntaha.

Melalui peristiwa Isra dan Mikraj ini, Allah Swt, menunjukan kemuliaan Nabi Muhammad Saw, sebagai hamba yang benar-benar bertaqwa serta memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah Swt.

Berikut beberapa amalan yang disyariatkan pada malam Isra Mi’raj.

Puasa sunah tersebut termaktub dalam hadis riwayat Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda sebagai berikut: “Barang siapa puasa pada tanggal 27 Rajab, Allah mencatatnya sebagaimana orang yang puasa selama 60 bulan,” (HR. Abu Hurairah).

Baca Juga   RSUD Balaraja Pastikan Tetap Buka Pelayanan 24 Jam Saat Lebaran & Cuti Bersama

Kendati hadis di atas tergolong daif (lemah), sebagian ulama Mazhab Syafi’i dan mayoritas Mazhab Hambali memperbolehkan penggunaan hadis riwayat Abu Hurairah sebagai dasar pelaksanaan puasa 27 Rajab.

Sebagian ulama Mazhab Syafi’i dan mayoritas Mazhab Hambali menekankan pelaksanaan puasa 27 Rajab sebagai fadhailul a’mal (keutamaan amal). Salat Sunah Malam 27 Rajab Salat Sunah Malam 27 Rajab dapat dilakukan mulai malam ini bakda isya hingga sepertiga malam.

Imam Ghazali, dalam kitab Ihya Ulumuddin, menganjurkan pelaksanaan Salat Sunah Malam 27 Rajab sebanyak 12 rakaat (2 rakaat 1 salam) dengan mengambil riwayat, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda sebagai berikut: “Malam ini [27 Rajab] terdapat balasan kebajikan 100 tahun bagi yang mengamalkannya.

Barang siapa salat di malam ini sejumlah 12 rakaat dengan membaca Al-Fatihah dan salah satu surah Al-Qur’an [setiap rakaatnya] lalu setiap 2 rakaat dipisahkan dengan salam dan selepasnya membaca, ‘Subhanallah walhamdulillah walaa ilaaha illa Allah wa Allahu Akbar [100 kali], lalu istigfar [100 kali], berselawat [100 kali], lalu berdoa sepuasnya untuk urusan dunia akhiratnya, kemudian berpuasa esok harinya, niscaya Allah mengabulkan seluruh doanya selain doa untuk bermaksiat.”

Berzikir Zikir juga bisa ditunaikan ketika memasuki 27 Rajab. Salah satu yang dianjurkan adalah zikir ajaran Nabi Ibrahim kepada Nabi Muhammad ketika bertemu di langit ke-7.

Kisah bertemunya Nabi Muhammad Saw. dengan Nabi Ibrahim tersebut diriwayatkan Abu Ayyub Al-Anshari.

Baca Juga   Disnaker Tangerang Dorong Perusahaan Tempatkan 1 Persen Tenaga Kerja Penyandang Disabilitas

Nabi Ibrahim berkata kepada Rasulullah: “Perintahkanlah pada umatmu untuk membiasakan memperbanyak [bacaan zikir itu] yang nantinya akan menjadi tanaman surga, tanahnya begitu subur, juga lahannya begitu luas,” (H.R. Ahmad).

Berikut ini amalan zikir yang diajarkan Nabi Ibrahim: لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ Bacaan latinnya: La haula walaa quwwata illa billah. Artinya: “Tidak ada daya [dalam menjauhi maksiat] dan tidak ada upaya [menjalankan ketaatan] melainkan dengan pertolongan Allah.” (red)

Sumber :

https://tirto.id/amalan-malam-isra-miraj-2023-27-rajab-beserta-keutamaannya-gCzy?page=all#secondpage