Cetbang, Senjata Meriam Zaman Kerajaan Nusantara

Waktu Membaca:1 Menit, 4 Detik

Cerita Bersamboeng – Anda salah bila membayangkan persenjataan khas Nusantara di masa kerajaan Hindu-Buddha, hanya dilengkapi dengan senjata tradisional macam tombak atau panah, Rabu (22/2/2023).

Kenyataannya, pasukan Nusantara di era Majapahit sudah dilengkapi dengan meriam. Cetbang adalah nama dari meriam tersebut. Selain dengan nama cetbang, meriam khas Majapahit tersebut juga dikenal dengan nama bedil serta warastra.

Berdasarkan bentuknya, cetbang bisa digolongkan menjadi 2 macam. Pertama, cetbang bergaya timur dan cetbang bergaya barat. Cetbang bergaya timur diberi nama demikian karena bentuknya serupa dengan meriam yang ditinggalkan oleh pasukan Mongol di Pulau Jawa.

Cetbang bergaya timur biasanya dipasang di bagian sisi kapal. Untuk pelurunya, cetbang bergaya timur dilengkapi dengan peluru yang bentuknya menyerupai anak panah raksasa.

Cetbang bergaya barat pertama kali digunakan di Nusantara pada abad ke-15. Meriam ini konstruksi dasarnya terinspirasi dari meriam Turki Ottoman. Kemudian tidak seperti cetbang bergaya timur, cetbang bergaya barat menembakkan peluru yang bentuknya bulat.

Cetbang bergaya barat memiliki ukuran yang bervariasi. Meriam yang terkecil panjangnya hanya sekitar 60 cm dan bisa dipanggul oleh manusia, namun yang terbesar panjangnya bisa mencapai 2 meter lebih. Seperti halnya cetbang bergaya timur, cetbang bergaya barat juga bisa dipasang pada badan kapal. (red)

Sumber;

https://en.wikipedia.org/wiki/Cetbang

https://www.anehdidunia.com/2023/01/bukti-kehebatan-pelaut-nusantara-di.html