TANGERANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang terus berkomitmen menuntaskan kawasan kumuh melalui program sanitasi terintegrasi, Sabtu (4/3/2023).
Tak hanya kawasan kumuh, program tersebut sedianya juga menyasar sekolah serta pesantren dalam program Sanitasi Sekolah (Sanisek) dan Sanitasi Pondok Pesantren (Sanitren).
“Ya, selain memperbaiki kondisi sanitasi masyarakat, Pemkab Tangerang juga memiliki program Sanisek dan Sanitren,” ungkap Ujang Sudiartono, Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang, dalam keterangannya.
Menurutnya, keterbatasan kepemilikan sarana sanitasi yang memadai diwilayah Kabupaten Tangerang, menyebar hampir merata mulai dari lingkungan masyarakat, sekolah, dan pesantren.
Untuk mengatasi permasalahan sektor sanitasi tersebut, kata dia, pihak Pemkab Tangerang telah menganggarkan dalam APBD, lebih dari Rp50 miliar yang disebar ke beberapa OPD. \
Dengan begitu, lanjut Ujang, masalah kawasan kumuh pun diharapkan dapat segera teratasi.
“Program penanganan sanitasi dilakukan secara terintegrasi dengan beberapa program lainnya di antaranya adalah program Gebrak Pakumis yang dilakukan di beberapa wilayah di Kabupaten Tangerang,” katanya.
Sebagai informasi, banyak pihak yang terlibat dalam program sanitasi ini mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), institusi Pendidikan, hingga sektor swasta atau berbagai organisasi seperti UNICEP, IUWASH Tangguh, dan lainnya.
Semua pihak ikut andil dalam penanganan sanitasi tersebut, khususnya sanitasi di kawasan permukiman kumuh.
Pemkab Tangerang berharap program ini dapat mengatasi permasalahan sanitasi khususnya di kawasan kumuh, agar masyarakat dapat hidup sehat dan sebagai salah satu upaya untuk menekan angka stunting yang saat ini sedang jadi perhatian pemerintah. (gus)