MANCANEGARA – Perpisahan dalam sebuah persahabatan memang menyedihkan. Namun, kadang kala, justru moment pertemuannya kembali lah yang membuat hati bergetar.
Apalagi, bila pertemuan itu harus terjadi disaat yang tak disangka-sangka, Senin (20/3/2023).
Ya, sebuah moment mengharukan dialami dua orang sahabat yang telah lama terpisah.
Bagaimana tidak, setelah 15 tahun gak bertemu, dua orang sahabat itu berjumpa kembali, tepat di depan ka’bah, pada saat mereka sama-sama tengah melaksanakan ibadah umroh di Kota Mekah, Arab Saudi.
Dilansir dari mStar, terakhir kali mereka bertemu adalah sekitar 15 tahun yang lalu. Maria Muda bercerita, ia memiliki seorang teman yang dikenalnya ketika ia melanjutkan studinya di Universiti Teknologi Mara (UiTM) di Segamat, Johor antara tahun 2003 hingga 2004 bernama Afir Ahamad, 38 tahun.
Namun, wanita berusia 38 tahun itu menjelaskan bahwa dia tidak melanjutkan studinya di universitas itu setelah semester ketiga, karena ia memutuskan untuk mengikuti pelatihan menjadi trainee nurse.
“Saat itu kami tinggal di kampus yang sama. Setelah saya keluar dari UiTM dan mengikuti pelatihan perawat, kami masih tetap berhubungan dan bertemu satu sama lain,” katanya.
“Tapi setelah itu kami tidak bertemu lagi, kami berpisah. Saya bekerja di Penang dan dia di Malaka saat itu,” sambungnya.
Maria mengatakan, saat itu dirinya dan sang ibu mengikuti rombongan umroh di Tanah Suci, pada 4 Februari 2023 lalu.
Selama berada di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), ia berhasil mengunggah status keberangkatannya ke Tanah Suci melalui laman Facebook-nya.
Kami berdua berteman di Facebook, tapi kami bahkan tidak bertemu satu sama lain dan kadang-kadang meninggalkan komentar.
Kami berdua tinggal jauh dan punya keluarga.
“Saya mengunggah foto di KLIA sebelum keberangkatan. Kemudian, saya mendapat DM darinya,” ujar Maria.
Sahabatnya itu mengatakan bahwa ia juga akan berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan umroh. Mereka bahkan di Mekah pada hari yang sama.
Menurut ibu dua anak itu, dia melakukan tawaf pada pagi hari tanggal 11 Februari di Kabah. Namun dia kemudian merasa tidak enak badan.
“Kami tadinya berencana bertemu di depan Kabah. Seharusnya kami bertemu dengannya hari itu, tapi saya demam dan pusing. Jadi kita bertemu besok malam. Rencananya kita melakukan tawaf bersama,” terang dia.
Menengok kembali perjalanan umroh pertamanya, Maria yang menjalankan bisnis penjualan langsung, bersyukur atas kesempatan untuk bertemu dengan temannya.
Ia menggambarkan, pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu sangat berarti.
“Saya sangat senang, bersyukur. Saya tidak bisa menggambarkan kegembiraan ketika saya memiliki kesempatan untuk melihat teman saya, di depan Kabah. Teman saya adalah orang yang penuh kasih sayang dan perhatian seperti sebelumnya,” pungkasnya.
Bahkan ketika Maria sedang tidak enak badan di Mekah, sahabatnya itu masih bertanya bagaimana keadaan dirinya dan bersedia mengirimi makanan. (red)
Sumber;