Tenaga Keperawatan Profesional Tanah Air Diterbangkan ke Jerman

Waktu Membaca:1 Menit, 38 Detik

NASIONAL – Melalui skema goverment to goverment, puluhan pekerja migran Indonesia dari berbagai wilayah di tanah air, diberangkatkan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia menuju ke negara Jerman, Senin (3/4/2023). 

Ya, empat (4) dari total 22 orang pekerja keperawatan yang diberangkatkan melalui Terminal 3, Bandara Soekarno-hatta, Tangerang, pada Minggu (2/4/2023) malam kemarin ini, nantinya akan ditempatkan di sejumlah Rumah Sakit Pemerintah di Kota Frankfurt, Jerman.

“Ini adalah proses yang panjang, yang sudah kita lakukan sejak tahun 2020. Yang pertama adalah adanya kerjasama antara pemerintah Jerman dengan Indonesia untuk menempatkan perawat-perawat kita yang profesional ke negara Jerman,” ungkap Deputi Penempatan dan Perlindungan Eropa Timur Tengah, Irjen Pol Achmad Kartiko, kepada wartawan.

Kemudian, lanjut dia, pada tahun 2021 hal tersebut ditindaklanjuti dengan perekrutan, dengan membuka pendaftaran dan pelatihan.

“Mereka mendaftar sendiri, untuk kemudian yang lulus kita latih bahasa Jerman agar mereka bisa beradaptasi dan juga bisa menggunakan kompetensi kerjanya selama mereka kerja di Jerman nanti,” tegasnya.

Dia juga merinci, bila saat ini sudah ada sekitar 200 orang yang telah terdaftar dan mengikuti pelatihan.

“Sudah kita latih, dan ini adalah bagian yang 200 orang itu, yang harusnya berangkat tahun 2022 kemarin, tetapi karena prosesnya itu panjang, untuk berbahasa Jerman itu tidak mudah dan juga ada proses perjanjian kerja dengan perusahaan-perusahaan di Jerman sana. Yang sekarang 4 ini bagian dari yang sudah kami berangkatkan 18 orang, jadi total 22 orang dari 200 ini. Nanti kedepannya, sisanya yang (ready) ada sekitar 58 orang juga akan kami berangkatkan segera ke negara Jerman,” paparnya.

Baca Juga   DBMSDA Tangerang Kembali Kerjakan Pengerukan Sedimen & Lumpur di 3 Lokasi Saluran Air

Sementara itu, Rantika, salah seorang tenaga perawat asal Pontianak mengaku senang dan terharu.

Meski, ia pun merasakan sedih karena harus berpisah sementara oleh para sanak keluarganya, demi bisa ikut menjadi bagian yang akan bekerja di Jerman.

“Seneng juga sedih ninggalin keluarga. Persiapan pertama menurut saya yang paling penting itu, bahasa. Persiapan fisik juga, mental juga penting. Kurang lebih pelatihannya itu 9 bulan. Kontraknya itu 3 tahun tapi bisa diperpanjang,” pungkasnya. (gar/red) http://katanya.co.id