NASIONAL – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) beberapa waktu lalu mengungkapkan adanya kandungan ‘harta karun super langka’ berupa mineral logam kritis di Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur.
Kandungan tersebut yaitu berupa lithium dan stronsium, yang merupakan material langka dan tengah menjadi incaran dunia saat ini, Selasa (2/5/2023).
Dikutip dari laman CNBC, Kepala Pusat Sumber Daya Mineral Batu Bara dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian ESDM Hariyanto mengungkapkan, bahwa saat ini pihaknya terus melakukan penelitian atas potensi kandungan lithium dan stronsium tersebut.
Dia mengatakan penelitian mendalam kini tengah dilakukan pada mud volcano di Lumpur Lapindo. Selain itu, penelitian juga dilakukan pada brine water atau air dengan kandungan garam yang tinggi pada geothermal.
“Untuk lithium tadi memang kami dari Badan Geologi tengah melakukan penyelidikan terkait dengan potensi yang ada di Indonesia. Lithium itu di mana kami melakukan penyelidikan umum di brine water seperti di geothermal, kemudian di brine mud volcano seperti di Lumpur Sidoarjo,” ungkap Hariyanto, kepada CNBC Indonesia dalam program ‘Mining Zone’, beberapa waktu lalu.
Hariyanto menyebut, bila penelitian itu dilakukan guna membuktikan potensi lithium yang mungkin dikandung pada lumpur lapindo.
“Misalkan apakah disana (lumpur lapindo) tersedia lithium yang memadai untuk bahan baterai,” pungkasnya.
Sebagai informasi, lithium merupakan salah satu mineral langka yang berguna sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik. Sedangkan, stronsium berguna sebagai bahan baku industri elektronik.
Badan Geologi telah melakukan penyelidikan pendahuluan pada Tahun 2020 di daerah bagian selatan Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur.
Saat ini, temuan potensi lithium dan stronsium yang ada di Lumpur Lapindo itu tengah dilakukan pengujian ekstrasi oleh mitra di Kementerian ESDM, tepatnya pada balai besar pengujian mineral dan batu bara atau TEKMIRA.
Tak hanya itu, ada juga kerjasama dalam hal pengujian dan eksplorasi serta ekstrasi atas lithium dan stronsium tersebut.
Berdasarkan catatan Badan Geologi, kandungan lithium di Lumpur Lapindo, Sidoarjo itu kadarnya mencapai 99 hingga 280 PPM. Sementara, untuk stronsium, kadarnya mencapai 255-650 PPM. (red) http://katanya.co.id