TANGERANG – Pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tangerang bakal menindak tegas oknum yang terlibat dalam kasus ramai-ramai video mobil dinas terparkir di tempat hiburan malam.
“Saya sebagai ketua KONI apabila ada pengurus KONI atau oknum yang terlibat di dalamnya, akan saya pecat,” ujar H. Dirman, Ketua KONI Kota Tangerang, saat acara konfrensi pers, yang digelar di Rumah Makan (RM) Pari Gogo, Jalan Veteran, Kota Tangerang, Sabtu (13/5/2023).
Terkait plat nomor kendaraan yang turut disoal karena tak terpasang, pihak KONI Kota Tangerang berkilah, kalau kondisi plat tersebut copot tanpa sepengetahuan sang pengemudinya.
KONI Kota Tangerang juga membantah kalau dalam kegiatan malam itu, terdapat dua wanita yang diduga berada didalam mobil dinas KONI, seperti yang dinyatakan saksi mata.
Pihaknya pun bersikeras memastikan kalau operasional kendaraan tersebut, memang tengah digunakan menjemput tamu daerah yang lagi hiburan usai kegiatan.
Dalam kesempatan itu, pihak KONI Kota Tangerang juga menghadirkan Angga, sosok pembawa mobil dinas di tempat hiburan malam, Trenz, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, malam lalu.
Kepada awak media, Angga mengklarifikasi banyak hal, termasuk plat nomor kendaraan yang tak terpasang, dugaan keberadaan wanita hingga durasi waktu mobil itu disana.
Sebelumnya, ramai diberitakan, sebuah mobil diduga milik dinas Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tangerang kedapatan terparkir di sebuah tempat hiburan malam di kawasan Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, pada Jumat (12/5/2023) dini hari tadi.
Saipul Basri, Salah satu saksi mata mengatakan, bahwa dirinya melihat langsung mobil KONI Kota Tangerang tersebut terparkir di sebuah tempat hiburan malam Gading Serpong sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tadi.
“Saya langsung menyaksikan dengan kepala dan mata saya sendiri bahwasanya mobil tersebut digunakan untuk hal-hal yang tidak berkepentingan bahkan merugikan buat masyarakat Kota Tangerang khususnya,” ujarnya, kepada wartawan.
Pria yang akrab disapa Marsel ini dengan tegas menyebut, bila mobil dinas diperuntukan untuk kepentingan dinas dalam rangka melakukan kegiatannya.
Maka sangat disayangkan, jika mobil tersebut digunakan untuk hal-hal yang bukan kepentingan yang tidak diperlukan.
“Bahkan sangat dilihat tidak wajar dan tidak elok, kami melihat sebagai pegiat sosial itu tidak nyaman dipandang mata karena ada di tempat hiburan malam,” cibirnya.
Marsel juga mengungkapkan, kalau plat mobil dinas KONI dibagian belakang tidak terpasang. Namun stiker mobil dinas KONI terpasang dengan jelas.
“Nah ini plat nomor belakang kami melihat tidak ada artinya ada upaya-upaya menggelapkan bahwasanya itu adalah mobil-mobil dinas atau mobil operasional tetapi masih ada tertera stiker-stiker salah satu organisasi,” pungkasnya. (red) http://katanya.co.id