BANTEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak berkomitmen untuk mendukung upaya pelestarian warisan budaya, salah satunya Sastra Lisan Pupulih.
Hal tersebut disampaikan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya saat membuka acara Pemasyarakatan Aksi Hasil Revitalisasi Sastra Lisan Pupulih di Kabupaten Lebak, Senin (28/8/2023).
Iti menjelaskan, pupulih merupakan salah satu warisan budaya masyarakat Kanekes yang biasa dituturkan sebagai dongeng pengantar tidur oleh orang tua kepada anak-anak. Pupulih memiliki ciri khas berupa bagian yang dinyanyikan seperti lagu.
Acara yang diselenggarakan Kantor Bahasa Provinsi Banten dan didukung oleh BPMP Provinsi Banten ini, bertujuan untuk menjaga keberlangsungan bahasa daerah di Kabupaten Lebak dengan menjadikan sastra lisan pupulih sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
“Dalam upaya kita melestarikan sastra lisan, mari kita berkomitmen untuk menjaga bahasa sebagai bagian penting dari identitas kita. Sastra lisan adalah cerminan jiwa, cerita, dan semangat kita semua,” kata Iti.
Karenanya, Iti mengucapkan terima kasih kepada Kantor Bahasa Provinsi Banten dan semua pihak yang telah berkontribusi melestarikan dan mempromosikan kekayaan sastra lisan yang dimiliki Provinsi Banten, terutama yang ada di Kabupaten Lebak.
Menurutnya, upaya tersebut membutuhkan upaya kolaboratif dan partisipasi aktif dari seluruh pihak.
Sementara, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten, Asep Juanda menjelaskan, acara tersebut merupakan bagian dari tiga program utama Kantor Bahasa, yakni dalam rangka revitalisasi bahasa daerah.
“Kami mengkhususkan revitalisasi bahasa daerah ini pada sastra lisan pupulih, dimana itu menjadi warisan budaya Banten. Pupulih ini juga kedepan akan diangkat pada Festival Tunas Bahasa Ibu sebagai salah satu ajang yang diperlombakan,” imbuhnya. (red) http://katanya.co.id