Klarifikasi Managemen Pabrik Cokelat Federal Food Internusa Tanggapi Isu Pencemaran Limbah

Waktu Membaca:4 Menit, 43 Detik

TANGERANG – Pabrik cokelat PT Federal Food Internusa, melalui kuasa hukumnya, angkat suara terkait adanya pemberitaan dugaan pencemaran limbah yang belakangan ramai ke publik.

Pihak owner atau pemilik perusahaan melalui kuasa hukumnya pun akhirnya menyampaikan klarifikasi resmi terkait hal tersebut.

Robynson L Wekes, selalu kuasa hukum mengatakan, bahwa maksud dan tujuan pihaknya yakni untuk mengklarifikasi terkait beredarnya berita yang dinilai menyudutkan. Sebab, kata dia, berita dimaksud dikeluarkan sebelum adanya konfirmasi kepada pihak perusahaan.

“Jadi hari ini selaku pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan yang beredar tersebut, kami merasa bahwa pemberitaan yang beredar saat ini, itu berkembang secara liar dan tidak berimbang,” ungkap Robynson, dalam keterangan yang diterima Katanya.co.id, Selasa (31/10/2023) siang tadi.

“Artinya jangan sebelah pihak saja yang melontarkan terus serangan kepada kami tanpa kami memberikan keterangan secara resmi. Makanya hari ini kami memberikan klarifikasi terhadap hal ini,” tegas dia, melanjutkan.

Pihak perusahaan mengklaim, kalau hingga saat ini, pihaknya selalu berkomunikasi, dan tidak pernah acuh terhadap lingkungan ketika didapati permasalahan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang berdiri sejak lama ini.

“Kami adalah perusahaan yang paling terbuka dan selalu menjaga hubungan baik serta selalu menerima masukan masukan atau keluhan di lingkungan,” ucapnya.

Buktinya, jelas dia, ketika permasalahan air warga diutarakan, managemen perusahaan segera merespon cepat untuk melakukan pengeboran di rumah rumah warga yang kesulitan air bersih.

“Anda liat kami melakukan cek fakta di lapangan, air warga bersih, tak berbau dan bisa dikonsumsi dan kami selalu melakukan cek dilapangan, dikawatirkan terjadi rembesan karena limbah yang sudah keluar dari IPAL ( Instalasi Pengolahan Air Limbah ) itu dah bersih dan tidak berbahaya, petani hasilnya tetap tidak terpengaruh apa pun, Anda lihat sendiri cek fakta di lapangan,’ kata Robynson, kembali meyakinkan.

Baca Juga   Ikut Nyaleg, Bupati Lebak dan Wakilnya Ajukan Pengunduran Diri

Masih dikatakannya, bahwa Kami selalu meminta kerjasama dengan pemerintah Desa Talagasari dalam hal ini, Kades H. Subarno Singa Wijaya untuk selalu berkomitmen dan saling memberi masukan kepada perusahaan baik dalam berbagai segi kemitraan.

Penyampaian Amdal ( Analisisi Mengenai Dampak Lingkungan) yang kami sampaikan kepada warga sekitar perusahaan ketika akan membangun gedung selalu dipenuhi dengan mekanisme peraturan yang berlaku.

“Alhamdulillah, berkat dukungan Pemerintah Desa dan masyarakatnya perusahaan kami bisa berkembang di Wilayah ini, tanpa Bantuan dan kerjasama dengan lingkungan, kemajuan itu akan sulit kami lakukan,” katanya.

Maka dari itu, Robinson yang mewakili perusahaan menyampaikan keberatannya ini, lantaran pemberitaan yang muncul dikesankan menyudutkan perusahaan.

Dimana artikelnya berisikan keluhan petani yang produktifitas hasil panennya menurun disebabkan aktivitas pabrik cokelat itu.

“Info yang belum akurat dengan narasumber yang tidak ada, membuat isi dari artikel ini keliru, seharusnya informasi jika itu aduan segera untuk diolah dan kerja jurnalistik seperti nya tidak diuji, dalam hal ini verifikasi, klarifikasi dan konfirmasi, jelas ini tidak berimbang, mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi,” tegasnya, lagi.

Klarifikasi itu pun dilanjutkan secara ekslusif kepada Katanya.co.id, yang di fasilitasi oleh pihak Desa Talagasari. Dalam audiensi dan tanya jawab tersebut, pihak perusahaan diwakili oleh Saeful yang kala itu didampingi oleh sejumlah pegiat media yang sekaligus berperan mewakili lingkungan setempat.

Baca Juga   Terkendala Covid-19, Ratusan PNS Kabupaten Lebak Baru Dilantik

“Klarifikasi yang pertama adalah mengenai perihal saya bila dalam menjawab pertanyaan temen-temen agak lambat, karena memang saya harus sampaikan dulu ke atasan saya dan ketika menjawab harus benar-benar sudah seijin atasan. Dan juga kami turun dulu untuk mengkroscek kebenarannya. Supaya tidak asal menjawab,” terang Saeful, bernadakan ramah tamah.

Selanjutnya, ia menjelaskan banyak hal dari dimulainya perusahaan berdiri hingga saat ini, yang diakui tengah berproses perluasan dalam rangka penyesuaian ruang agar tetap berstandar sebagaimana dianjurkan oleh instansi terkait. Dalam hal itu, dijelaskan kepengurusannya di ranah wilayah Pemprov Banten.

Tak hanya itu, ia juga menceritakan kalau pada hari ini, petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tangerang pun sudah datang mengecek ke lokasi.

Ia mewakili managemen perusahaan pun, berharap agar pemberitaan yang berkembang tidak menjadi liar, karena berefek pada keberlangsungan pabrik. Sebab, hal itu kerap kali menggangu performa pembiayaan yang sedang terjalin dengan pihak bank (jasa keuangan).

Walau begitu, tetap akhirnya ia memandang hal ini sebagai sebuah kritik yang dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Ikut juga dalam pertemuan itu, Kepala Desa Talagasari H. Subarno S Wijaya tak menampik, kalau memang ada suara dan keluhan yang diterimanya dari salah seorang warga. Namun, hal itu sudah langsung disampaikan kepada semua pihak untuk bersama-sama dicarikan solusi terbaiknya.

Diceritakannya, nada sumbang itu dari seorang warga Perumahan Griyasa yang mengeluh karena bau yang mengaliri kali di perumahan tersebut.

“Setelah kami lakukan investigasi dilapangan ternyata bukan sepenuhnya berasal dari perusahaan PT. Federal Food Internusa, karena Limbah cair yang keluar sudah melewati tahapan tahapan penyaringan dan bisa lihat sendiri airnya sudah bersih dan tidak berbau, tinggal nanti dibuat saluran yang permanen agar tidak terjadi rembesan, dan jika ada bau sewaktu waktu bisa diminimalisir,” terang Kades yang akrab disapa H. Nano ini didampingi juga oleh Sekdesnya.

Baca Juga   Inilah10 Wilayah Diprediksi Terkena Dampak Cuaca Ekstrim Dan Hujan Lebat,

Meski demikian, tidak serta merta juga dapat disimpulkan sepenuhnya karena pabrik cokelat. Ada dugaan juga kalau baunya kali yang membelah perumahan itu disinyalir juga dari arah selatan atau bisa dikatakan dari luar Desa Talagasari.

Karena pembuangan umum itulah, tidak lantas itu diakibatkan sepenuhnya oleh pabrik coklat, dan harus disikapi dengan bijak.

Dikesempatan itu, Kades Talagasari ini juga membenarkan bahwa perusahaan olahan coklat ini selalu bekerja sama dan berkomitmen dengan baik dalam hal menjaga kemitraannya bersama Pemdes Talagasari, termasuk peduli dengan lingkungan sekitar pabrik.

Sedangkan, terkait penanganan yang diduga pencemaran itu pun saat ini masih terus berproses, dan sudah disepakati supaya secepatnya dapat dilaksanakan penyelesaiannya.

“Hubungan kami, masyarakat dengan Perusahaan cukup baik, dan kami selalu komunikasi setiap ada permasalahan, dan jika diduga ada pencemaran sudah kami bicarakan untuk dicari solusinya. Jadi objektivitas kami dalam melihat persoalan ini, adalah sebagai sebuah kritik membangun dan saya berharap peran media juga dapat membantu agar kepentingan masyarakat dan kepentingan investasi diwilayah kita ini dapat tetap berjalan dengan baik,” pungkasnya. (Gushttp://katanya.co.id