TANGERANG, (KT) – Resah dan gelisah, lirik nyanyian lagu berjudul ‘Kisah Kasih Disekolah’, sepertinya tengah dirasakan oleh para ASN di sejumlah daerah yang akan menghadapi Pilkada serentak 2024.
Tak terkecuali, kesan itu juga nampak tengah dirasakan oleh kalangan ASN di Kota Tangerang.
Bagaimana tidak, para kandidat bakal calon yang digadang-gadang maju, tak lain merupakan para tokoh kuat yang memiliki jaringan birokrasi. Mulai dari level pemerintahan kota, provinsi hingga nasional.
Sebuah informasi dugaan pengerahan dukungan untuk bakal calon tertentu, oleh salah seorang pejabat wilayah pun diterima www.katanya.co.id dari seorang sumber yang berada pada kandidat bakal calon lainnya.
Informasi tersebut juga dibagikan pada sebuah group whatsapp.
“Berdasarkan info ….CAMAT KARAWACI MAHDIAR ngumpulin para LURAH Se KARAWACI dan mengarahkan utk mendukung SYAHRUDIN,” tulis info yang dikirimkan oleh CR, beberapa hari lalu.
Meski demikian, saat ditanyakan lebih detail, CR tak dapat menjelaskan secara rinci mengenai kapan dan dimana dugaan aktivitas tersebut dilakukan.
Namun, ia tetap meyakini kalau informasi tersebut cukup valid karena bersumber dari tim yang berkompeten.
Terpisah, Camat Karawaci, Mahdiar saat dikonfirmasi nampak bingung dengan informasi yang dimaksud.
Sebab, sebagai seorang pimpinan wilayah, tentu ia mengaku terbiasa mengumpulkan lurah-lurah, namun atas dasar tugas dan kegiatan.
“Kalau menurut saya sih saya bingung sendiri. Kan kalau masalah ngumpulin lurah mah kita kan banyak ngumpulin lurah ya, karena banyak kegiatan juga yang harus di sosialisasikan,” ucapnya, dengan tenang.
Akan tetapi, dirinya bisa memastikan kalau aktivitas seperti itu bukan lah seperti yang dinarasikan.
“Tapi dalam kontek itu rasanya sih kita harus sama-sama tau, ada banyak batasannya dan sebagainya. Kalau kita sih fokus pada proses normatif Pilkada aja. Mungkin bisa ditanya sama yang nyampeinnya, gimana ceritanya itu,” kata Mahdiar, dengan canda kecil.
“Itu aja sih. Saya fikir kita semua faham lah, kita juga menjaga segala macam,” tambah dia.
Walaupun, diakuinya bila sebuah dilema cukup dirasakan saat ini. Diantaranya adalah mengenai posisi dan kegiatan organisasi yang terkadang memiliki kesamaan dengan pihak kandidat tertentu.
“Cuma kadang ada hal-hal yang gak bisa kita hindari. Kaya misalnya, posisi sekarang misalnya, saya ada di wakil PSSI (Kota Tangerang), ketuanya pak Sachrudin, nah kan kalau itu satu organisasi. Masa gara-gara itu kita, namanya lagi kondisi kaya gini kali,” tandasnya, menutup perbincangan konformasi yang dilakukan melalui telepon whatsapp. (Gus)