.
MANCANEGARA, (KT) – Keluarga ini mendapat julukan keluarga terbesar di dunia. Bukan tanpa sebab julukan tersebut di karenakan anggota keluarganya yang mencapai 199 orang.
Bahkan mereka tinggal di bawah satu atap dalam rumah yang begitu besar. Keluarga unik ini berada di Desa Baktawng negara bagian Mizoram, India timur laut.
Dilansir dari Oddity Central, Rabu (22/11/2023), keluarga tersebut harus saling berbagi tempat, fasilitas, maupun makanan dalam rumah yang sama. Kepala keluarga bernama Pu Ziona. Dia berpoligami dengan 38 istri
Dari hasil pernikahannya, dia kini memiliki 89 anak, dan 36 cucu. Namun, Ziona telah meninggal dunia pada 2021 lalu saat menginjak usia 76 tahun. Dia mengalami komplikasi kesehatan akibat hipertensi dan diabetes.
Setelah kepergian Ziona, keluarga ini memilih untuk tetap tinggal dalam rumah besar milik pria tersebut yang dibangun di perbukitan Baktawng.
Beberapa anak laki-laki Ziona dikabarkan telah memiliki istri dengan beberapa dari mereka memiliki istri lebih dari satu. Kini, total anggota keluarga terbesar di dunia ini mencapai 199 orang.
Rutinitas keluarga tersebut adalah makan dua kali sehari di sebuah aula besar di dalam rumah. Uniknya, ketika waktu makan tiba, suasana di sana tak terlihat seperti ruang makan keluarga pada umumnya melainkan tampak seperti kantin yang sibuk dengan banyak pelanggan.
Tampak rukun, para anggota keluarga ini berbagi segalanya mulai dari beban kerja sehari-hari, makanan, hingga keuangan.
Meskipun semua anggota keluarga ingin meneruskan ‘nilai warisan’ yang dianut oleh ayah mereka, Pu Ziona, tetapi beberapa dari mereka merasa tidak mampu untuk melakukannya.
“Saya bukan ayah saya! Dia dipilih oleh Tuhan, tapi kami hanyalah manusia biasa dan tidak bisa memiliki banyak istri,” tutur Pak Record, salah satu putra bungsu Ziona, kepada The Straits Times baru-baru ini.
Tak hanya itu, beberapa anggota keluarga memilih untuk mengirim anak-anak mereka ke tempat-tempat di mana mereka bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik, membuka jalan bagi generasi mendatang untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan mereka.
Lalu seiring berjalannya waktu, kini sebuah rumah baru sedang dibangun di desa untuk menjadi hunian lain bagi keluarga ini.
Kebersamaan 199 anggota keluarga dalam satu atap rumah yang sama ini tinggal menunggu waktu berakhir, sampai rumah baru tersebut selesai dibangun.
(*/San)